bptphprovsumsel

bptphprovsumsel

Salam Sehat Sahabat PeTa Dalam budidaya tanaman padi, serangan Tikus Sawah merupakan ancaman serius bagi petani. Gejala serangan hama ini ditandai dengan pertumbuhan yang tidak rata di bagian tengah sawah dan adanya lubang aktif di sekitar pematang. Kerusakan yang disebabkan oleh serangan tikus akan meluas ke arah pinggir dan menyisakan beberapa baris tanaman padi di pinggir petakan. Hama ini merusak dengan cara memotong batang padi dan meninggalkan bekas potongan di dekat tanaman yg terserang. Tahukah Sahabat PeTa, Tikus Sawah (Rattus argentiventer) adalah hewan pengerat yang menyerang tanaman padi. Apabila makanan berlimpah mereka cenderung memilih yang paling disukai, yaitu biji-bijian atau serelia seperti padi yang tersedia di sawah. Pada kondisi bera, tikus sering berada di pemukiman. Mereka menyerang semua stadium tanaman padi, sejak persemaian sampai panen. Tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh serangan hama ini bervariasi tergantung pada stadium tanaman. Pada hari Jum'at (7 Juni 2024), Petugas PPEP POPT (Rini Setiawati) melaksanakan monitoring OPT padi di Desa Tanjung Aur Kecamatan Kikim Tengah Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Luas hamparan pertanaman adalah 30 ha dengan umur 85 hst. Varietas yang ditanam adalah Ciherang. Berdasarkan hasil monitoring, OPT yang ditemukan adalah Tikus Sawah dengan luas serangan 5 ha dan intensitas 7,5%. Musuh alami yang ditemukan adalah Katak, Coccinelidae, Capung, Laba-laba dan Paederus. Rekomendasi : - Pelestarian burung hantu Tyto alba dan pembuatan rumah burung hantu (Rubuha). - Pengendalian dengan menggunakan Bioyoso. - Melakukan pengemposan pada lubang aktif dengan bahan aktif Belerang. - Pengendalian dengan menggunakan Rodentisida berbahan aktif Brodifakum 0,005%. - Sanitasi lahan. - Pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT. Demikian informasi hari ini untuk Sahabat PeTa, selalu jaga kesehatan dan terapkan budidaya tanaman sehat. #POPTSumsel #SahabatPeTa #SumselMajuUntukSemua