Salam Sehat Sahabat PeTa
Usaha tani padi tidak lepas dari gangguan atau serangan OPT, salah satunya adalah Keong Mas. Serangan hama dengan nama latin Pomacea canaliculata ini menyebabkan tanaman padi gagal menghasilkan anakan secara maksimal. Selain itu, Keong Mas menyerang pada lahan sawah yang selalu tergenang air. Gejala serangan ditunjukkan dengan batang, tangkai dan helaian daun yang rusak akibat bekas gigitan. Serangan pada batang menyebabkan batang terpotong dan berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman padi sehingga perlu dikendalikan untuk mencegah penurunan produksi padi.
Pada hari Selasa (11 Juni 2024), Kelompok Tani Karang Agung Permai Desa Karang Raja Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan Gerakan Pengendalian Keong Mas pada persemaian padi dengan umur 8 hss. Varietas yang ditanam adalah Mekongga. Gerakan pengendalian juga dilakukan pada lahan sawah dengan luas hamparan 5 ha yang belum dilakukan penanaman sebagai langkah awal pencegahan meningkatnya populasi keong di awal tanam.
Gerakan Pengendalian ini didampingi oleh Petugas POPT (Denny, S.Tr.P) dan PPEP POPT (Rudi Putra Munandar, S.P., M.Si) dan dihadiri oleh Penyuluh Pertanian (Riski Ramadhani, S.P dan Danarti, S.P).
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penaburan Moluskisida berbahan aktif Metaldehida 6% bantuan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim.
Rekomendasi :
- Lakukan evaluasi 3-5 hari setelah Gerakan Pengendalian.
- Lakukan pengambilan kelompok telur dan Keong Mas yang ditemukan lalu dimusnahkan.
- Lakukan pemasangan ajir pada areal persawahan untuk memerangkap Keong Mas untuk melakukan peneluran.
- Lakukan penutupan saluran air sebelum musim tanam dimulai.
- Monitoring intensif untuk memantau perkembangan OPT.
Demikian informasi hari ini untuk Sahabat PeTa, selalu jaga kesehatan dan terapkan budidaya tanaman sehat.
#POPTSumsel
#SahabatPeTa
#SumselMajuUntukSemua